KERJA VS KULIAH (SMA/SMK VS SARJANA) EDISI ZAMAN SEKARANG



Saya tergelitik dengan status teman saya mengenai demo tuntutan kenaikan gaji buruh menjadi 3 juta-an. Ia mengkritik bahwa lulusan S1 di daerah tertentu seringkali hanya digaji 3 juta-an. Saya berhipotesis tidak tepat bagi mahasiswa S1 yang berkuliah karena ingin mencari pekerjaan. Di artikel ini, saya ingin melakukan pembuktian hipotesis dan mengajak pembaca memahami mengapa harus berkuliah S1.
Kondisi Angkatan Kerja
Lulusan SMA/SMK, umumnya menjadi parameter penentuan upah minimum, di Indonesia mencapai lebih dari 1,5 juta pelajar di tahun 2013 (data: antaranews.com). Sementara calon lulusan sarjana di tahun 2012 sekitar 750.000 mahasiswa (data: antaranews.com). Lulusan sarjana memiliki tingkat pengangguran sebesar 5,04% dari seluruh angkatan kerja, sementara SMA/SMK sebesar 9,6% (data: liputan6.com). Total pengangguran di Indonesia diperkirakan 7,17 juta atau sekitar 5,92% dari total angkatan kerja (data:republika.co.id).
Untuk memahami apa yang terjadi dengan data-data yang terdapat di atas, mari kita sedikit bermain matematika.
Pertanyaan pertama: Berapa persen lulusan sarjana yang bekerja?
Menurut data, terdapat perkiraan 750 ribu lulusan sarjana/tahun di Indonesia. Kemudian terdapat 5,04% lulusan sarjana/tahun yang menjadi pengangguran dari 7,17 juta total pengangguran. Data ini berarti:
5,14% x 7,17 juta = 368.538 lulusan sarjana pengangguran/tahun.
Hasil perhitungan ini menyatakan daya serap lulusan sarjana sebesar 49,14% per tahun.
Pertanyaan kedua: Berapa banyak lulusan SMA/SMK yang bekerja?
Menurut data lulusan SMA/SMK di Indonesia berjumlah 1,5 juta pelajar setiap tahunnya. Kemudian terdapat 9,6% lulusan SMA/SMK per tahun yang menjadi pengangguran dari 7,17 juta total pengangguran. Data ini berarti:
9,6% x 7,17 juta = 656.772 lulusan SMA/SMK per tahun.
Hasil perhitungan ini menyatakan daya serap lulusan lulusan SMA/SMK sebesar 56,22% per tahun.
Jadi dengan kondisi seperti ini, jelas lulusan SMA/SMK lebih berpeluang mendapatkan kerja dibandingkan lulusan sarjana.
Return on Investment (ROI)
ROI merupakan imbal hasil yang diperoleh setelah berinvestasi. Anggap penjual nasi goreng butuh modal 5.000 rupiah untuk 1 porsi nasi goreng seharga 8.000 rupiah. ROI nasi goreng berarti (8.000 – 5.000)/5.000 atau 60%. Kali ini, saya menghitung ROI lulusan SMA/SMK dan lulusan sarjana dengan tingkat penggunaan uang yang sama. Saya mengabaikan asumsi spekulatif seperti gaya hidup hemat, bonus, pajak, tunjangan, jam kerja yang lebih santai, atau asumsi spekulatif lainnya. Saya hanya menghitung nilai yang diperoleh. Jika anda berhemat, tentu akan lebih baik bukan?
ROI dapat digunakan untuk membandingkan tingkat keuntungan pekerja lulusan SMA/SMK dengan lulusan sarjana. Dengan menggunakan asumsi untuk nilai-nilai tertentu, saya dapat menghitung ROI untuk masing-masing lulusan di Indonesia.
Asumsi pertama adalah waktu. Saya menggunakan frame waktu 10 tahun karena asumsi perkuliahan sarjana 4 tahun dan masa pencarian kerja 1 tahun. Lulusan sarjana diharapkan mengembalikan uang kuliah dalam waktu setara dengan waktu kuliah. Jadi asumsi total waktu adalah 5 x 2 = 10 tahun.
Asumsi berikutnya adalah upah. Upah minimum tertinggi berada di provinsi Jakarta sebesar 2,2 juta rupiah/bulan. Upah minimum terendah berada di provinsi Jawa Tengah sebesar 830 ribu rupiah/bulan. Tinggi rendahnya upah minimum bergantung pada kebutuhan hidup di masing-masing wilayah. Artinya, biaya hidup di masing-masing wilayah juga tidak akan berbeda jauh. Begitu juga dengan biaya kuliah. Untuk memudahkan asumsi upah minimum lulusan SMA/SMK, saya menggunakan nilai tengah sebesar 1,5 juta rupiah/bulan. Lalu bagaimana dengan asumsi gaji lulusan S1? Gaji lulusan S1 bervariasi antara 2 juta/bulan hingga 50 juta/bulan dengan persebaran seperti kurva minus eksponensial (-e). Artinya kemungkinan mayoritas berada di kisaran gaji 3 – 8 juta per bulan. Saya tidak mempunyai bukti empiris atas hipotesis ini. Mungkin ada yang tertarik membuktikan? Tapi percayalah, coba tanyakan saja kepada teman-teman anda lulusan sarjana. Biar lebih optimis, saya gunakan asumsi gaji lulusan sarjana sebesar8 juta rupiah per bulan.
Jadi asumsi sementara yang saya gunakan adalah:
Gaji lulusan SMA/SMK = 1,5 juta/bulanGaji lulusan sarjana = 8 juta/bulanSepertinya menyenangkan ya jadi sarjana? Tunggu hingga hasil pembuktian berikut.
Asumsi berikutnya adalah pengeluaran. Saya menggunakan asumsi pengeluaran per bulan sebesar 70% x gaji. Bagaimana jika lulusan sarjana selama menempuh masa kuliah? saya mengalokasikan biaya hidup selama 5 tahun pertama sebesar 1,5 juta rupiah per bulan, atau 18 juta rupiah per tahun. Lulusan sarjana juga harus menambahkan biaya persiapan sebesar 18 juta rupiah di tahun pertama untuk mengantisipasi harga kebutuhan-kebutuhan yang cenderung lebih mahal, uang pembangunan kampus, dan kebutuhan tak terduga lainnya. Selain itu, saya mengasumsikan kenaikan gaji 10% per tahun untuk masing-masing lulusan.
Asumsi berikutnya adalah modal. Bagi lulusan SMA/SMK, asumsi modal yang saya gunakan adalah 30 juta rupiah di tahun pertama sebagai uang persiapan pengeluaran tak terduga seperti pindah rumah, sogokan (jika ada), delay pengangkatan kerja, pemotongan gaji karena belum diangkat jadi pegawai resmi, dll. Bagi lulusan sarjana, asumsi modal yang saya gunakan adalah 20 juta rupiah per tahun untuk biaya kuliah selama 4 tahun. Total modal lulusan sarjana sebesar 80 juta.
Jadi, untuk membandingkan lulusan SMA/SMK dengan lulusan sarjana, kita harus menggunakan matematika dengan hasil sebagai berikut.
1. Perbandingan Pendapatan.
Pendapatan SMA vs Sarjana
Selama 5 tahun pertama, lulusan sarjana belum mendapatkan pekerjaan karena harus kuliah ditambah mencari kerja. Meskipun begitu, lulusan sarjana mendapatkan gaji hampir 4 kali lipat dari lulusan SMA/SMK setelah bekerja.
2. Perbandingan Pengeluaran.
Pengeluaran SMA vs Sarjana
Sebagaimana terlihat diatas, pengeluaran lulusan sarjana selalu lebih besar kecuali tahun kelima. Sepertinya tingkat pengeluaran lulusan SMA/SMK menjadi lebih besar seiring dengan meningkatnya gaji mereka. Setelah itu, dengan tingkat pengeluaran yang sama, lulusan sarjana memiliki pengeluaran yang jauh lebih besar dibanding lulusan SMA/SMK.
3. Perbandingan Arus Kas.
Perbandingan Arus Kas SMA vs Sarjana
Bagaimana dengan uang yang diperoleh masing-masing lulusan? Selama 5 tahun pertama, lulusan sarjana belum memperoleh pendapatan sehingga membuat arus kas selalu negatif. Sementara lulusan SMA/SMK selalu memperoleh arus kas positif selama 10 tahun berturut-turut.
4. Perbandingan Total Arus Kas
3 Data diatas dapat menjawab siapa yang lebih untung, apakah lulusan SMA/SMK atau lulusan sarjana? Dengan mengakumulasikan arus kas masing-masing selama 10 tahun, berikut hasil perhitungan yang saya peroleh.
Total Arus Kas SMA vs Sarjana
Lulusan SMA/SMK mengumpulkan lebih dari 85 juta rupiah selama 10 tahun, sementara lulusan sarjana berada di kisaran 67 juta-an rupiah selama 10 tahun. Hasil ini sebenarnya sudah membuktikan lulusan SMA/SMK lebih tepat untuk melamar kerja dibandingkan lulusan sarjana. Namun karena kita akan membandingkan ROI, hasil ini belum cukup.
5. Perbandingan ROI.
Perhitungan ROI melibatkan modal yang dikeluarkan masing-masing lulusan. Sesuai asumsi modal yang saya jelaskan di bagian sebelumnya, modal yang diinvestasikan lulusan SMA/SMK adalah sebesar 30 juta rupiah. Sementara untuk lulusan sarjana, saya mengasumsikan biaya kuliah sebagai modal diinvestasikan. Sehingga, modal yang diinvestasikan lulusan sarjana adalah sebesar 80 juta rupiah.
Perhitungan ROI dapat dilakukan dengan cara:
ROI = (Total arus kas – Modal)/Modal
Dengan menggunakan metode perhitungan ROI diatas, perbandingan ROI yang diperoleh masing-masing lulusan dapat dilihat pada gambar dibawah.
Perbandingan ROI SMA vs Sarjana
Sebagaimana terlihat pada gambar, ROI lulusan SMA/SMK adalah sebesar 187%. Sementara lulusan sarjana sebesar -15%. Artinya, modal yang dikeluarkan untuk berkuliah pun belum kembali setelah bekerja selama 5 tahun dengan gaji 8 juta dan tingkat pengeluaran 70% per bulan. Hasil ini menguatkan argumen saya bahwa tidaklah tepat berkuliah dengan tujuan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Karena ternyata lulusan SMA/SMK malah mendapatkan hasil yang lebih baik dalam durasi dan tingkat pengeluaran yang sama.
Lalu Apa yang Salah?
Anda masih bersikeras bahwa hasil yang diperoleh dari kuliah harusnya lebih besar dibandingkan tidak berkuliah? Saya akan memberi hipotesis mengapa hal ini bisa terjadi.
  1. Industri lebih membutuhkan pekerja lulusan SMA/SMK.
    Terdapat 56,22% lulusan SMA/SMK per tahun mendapatkan pekerjaan. Artinya, jika SMA/SMK anda berada di atas rata-rata SMA/SMK di Indonesia dan anda minimal ranking 15 dari 30 siswa, anda berpeluang mendapatkan pekerjaan. Sementara 49,14% lulusan S1 yang mendapatkan pekerjaan di tahun berikutnya. Bagaimana dengan lulusan perguruan tinggi ikatan dinas dan penerima beasiswa ikatan dinas? Artinya angka 49,14% bukanlah angka sebenarnya. Lebih tepatnya lulusan SMA/SMK lebih banyak dibutuhkan dibanding lulusan sarjana.
  2. Biaya kuliah tidak proporsional.
    Perhitungan biaya kuliah yang saya gunakan mengacu pada perguruan tinggi negeri almamater saya untuk tahun akademis 2013/2014 sebesar 10 juta rupiah per semester. Perkuliahan 4 tahun memakan total biaya 80 juta rupiah per sarjana. Saya tidak mengatakan biaya kuliah mahal, melainkan tidak proporsional. Mestinya lulusan sarjana mampu melunasi biaya kuliah melalui tabungan kerja selama 5 tahun atau 60 bulan. Artinya, jika lulusan sarjana mampu menyisihkan 30% dari pendapatan sebagai tabungan untuk melunasi biaya kuliah, ia harus bergaji minimal Rp3,5 juta per bulan termasuk pajak. Angka ini belum terhitung inflasi karena pelunasan tentu dilakukan setelah bekerja.
    Jika terhitung dengan inflasi, idealnya seorang mahasiswa harus mendapatkan pekerjaan dengan gaji minimal 4,2 juta per bulan termasuk pajak. Oia, ini belum termasuk biaya lain-lain seperti ingin menikah, beli rumah, beli mobil, beli gadget2 terbaru, dll. Menurut perhitungan saya, idealnya biaya berkuliah S1 sebaiknya berada di kisaran 4-5 juta rupiah per semester sehingga lulusan S1 dapat melunasi biaya kuliah setelah bekerja 5 tahun.
  3. Durasi waktu kuliah terlalu lama.
    Permasalahan lainnya adalah durasi kuliah 4 tahun. Hal ini membuat mahasiswa tidak memperoleh pendapatan selama periode tersebut. Pemercepatan durasi kuliah menjadi 3 tahun tentu akan jadi lebih baik mengingat terdapat beberapa jurusan pendidikan sarjana yang dapat menempuh pendidikan dalam durasi 3 tahun.
  4. Mahasiswa mestinya mencari pendapatan tambahan.
    Daripada mengeluh biaya kuliah mahal dan uang bulanan tidak cukup, lebih baik mahasiswa mencari pendapatan tambahan. Pekerjaan tambahan membantu menambah pendapatan sekaligus meningkatkan tabungan persiapan jika menganggur lebih dari 1 tahun. Tapi bersiaplah dengan resiko berkurangnya waktu luang anda yang dapat memicu stress, menurunnya IP, lulus lebih lama, atau bahkan DO.
Lalu Apa Manfaat Pendidikan Sarjana?
Sebagaimana yang saya sampaikan, tidaklah tepat berkuliah dengan tujuan mendapatkan pekerjaan. Selain karena persaingan semakin berat, imbal balik yang diperoleh tidak lebih baik dibandingkan lulusan SMA/SMK. Menurut saya, banyak manfaat kuliah yang membuat anda mendapat keuntungan jauh lebih besar dibanding yang tidak kuliah seperti:
  1. Investasi jangka panjang.
    Hal ini bisa jadi benar. Jika perhitungan dilanjutkan 5 tahun, ROI lulusan sarjana akan sama/lebih baik dibanding ROI lulusan SMA/SMK. Jika diperpanjang 10 tahun, jelas ROI lulusan sarjana lebih baik. Tapi dengan asumsi anda terus bekerja selama 10 – 15 tahun ke depan, kalau tidak di-PHK.
  2. Keuntungan tak terduga.
    Ya, lulusan sarjana bisa mendapatkan gaji 15-50 juta rupiah/bulan tapi dengan persaingan yang lebih ketat. Selain itu lulusan sarjana bisa berusaha mendapatkan proyek dengan kompensasi minimal 5 juta per proyek. Bisa melalui dosen, atau bekerja di perusahaan konsultan. Tapi jangan terlalu berharap, proyek ga selalu ada dan lulusan sarjana ga selalu dibutuhkan.
  3. Ilmu
    “Jawaban klise masbro!” Benar. Tetapi jawaban klise adalah manfaat paling jelas dari kuliah. Ilmu dapat memberikan benefit di suatu waktu nanti (entah kapan). Bisa saja segera, tapi seringkali butuh waktu.
  4. Jaringan pertemanan
    “Lagi-lagi jawaban klise masbro!” Lagi-lagi benar. Tapi menurut saya mayoritas orang yang berkuliah telah mendapatkan benefit dari jaringan pertemanan selama di kampus.
  5. Waktu
    “Masbro ini becanda!” Selama berkuliah, maksimum waktu anda tersita 30 jam/minggu untuk kuliah tatap muka (termasuk praktikum), rata-rata 24 jam/minggu. Bandingkan dengan pelajar SMA yang bersekolah rata-rata 36 jam/minggu. Atau pegawai kantoran 40 jam/minggu. Jika anda tidak mengikuti kesibukan lain seperti unit kegiatan mahasiswa, organisasi, atau kerja paruh waktu, kuliah akan menjadi sangat santai. Kalau anda manfaatkan waktu dengan baik, bisa saja anda mulai investasi kegiatan produktif selama berkuliah.
  6. Berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan
    Setiap tugas akhir, proyek, atau paper yang anda kerjakan akan menjadi kontribusi di bidang ilmu pengetahuan anda. Dalam skala global, mungkin hal tersebut tidak signifikan pengaruhnya. Tapi dalam skala terbatas, anda membantu menjadikan kehidupan yang lebih baik bagi sekelompok orang melalui solusi anda.
  7. Memberi kebahagiaan bagi orangtua dan keluarga
    Wisuda merupakan momen bahagia bagi orangtua dan keluarga di Indonesia. Kadang-kadang sampai satu pleton keluarga datang menghadiri wisuda. Jika ingin membahagiakan orangtua, kuliah merupakan pilihan tepat.
Apa yang Harus Saya Lakukan?
Kalau anda telah memahami yang saya maksud, merasakan apa yang saya sampaikan, dan saat ini masih berkuliah, masih ada solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesalahan karena telah memilih berkuliah.
  1. Dapatkan Beasiswa
    Beberapa kampus memiliki peluang beasiswa yang sangat besar sehingga anda hampir pasti dapat asalkan mengajukan permohonan beasiswa. Lumayan meringankan biaya kuliah.
  2. Dapatkan pekerjaan paruh waktu
    Pekerjaan paruh waktu dapat berupa jadi pengajar bimbel, pengajar privat, pelayan restoran, penjaga kasir, atau pekerjaan lainnya yang tersedia di sekitar anda. Lumayan menambah uang bulanan.
  3. Mulai berbisnis
    Ini bukan ajakan menjadi pebisnis, tapi berbisnis dapat menjadi salah satu solusi. Tidak harus membuka restoran, toko, atau bisnis bermodal besar. Mulai dengan yang sederhana seperti mendesain grafis, menjual besi bekas, menawarkan kaos/jaket ke angkatan, menawarkan percetakan pada kegiatan kampus, atau menjadi agen tiket konser/travel. Peluang ini tersedia dimana-mana dengan modal terjangkau.
  4. Membangun reputasi baik
    Ada yang lebih baik dari membangun jaringan, membangun reputasi baik. Jaringan membuat anda dikenal orang yang anda ajak kenalan, tapi reputasi membuat anda dikenal oleh orang yang tidak pernah anda temui. Reputasi baik membantu anda mendapatkan pekerjaan (tanpa bersaing dengan lulusan sarjana lainnya), order projek, bisnis, atau mungkin pacar. Dengan begitu jadi masa kuliah bisa lebih menyenangkan.
Jadi, masih berharap kuliah untuk mendapatkan kerja? Yuk, pikir lagi.
CERITA DARI FARID AULIA TANJUNG
SHARE

Adib Wicaksono

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

6 komentar:

  1. keren... sy kuliah tpi bokek.. kpikiran DO tpi pngin jdi guru.. krn kerjaan nyantai dan seru menurutku

    BalasHapus
    Balasan
    1. ASSALAMUALAIKUM SAYA INGIN BERBAGI CERITA CARA SUKSES SAYA NGURUS IJAZAH saya asal dari jawa timur sedikit saya ingin berbagi cerita masalah pengurusan ijazah, hati hati teman banyak jasa pengurus yang tidak benar contoh'nya saya pernah adakan pengurusan di salah satu web ijasah di google ternyata hasil'nya saya hanya di TIPU, tapi saya'pun tetap bersabar dan alhamdulillah ternyata semua itu ada hikma'nya, dan suatu hari kemudian tak di sangka saya bertemu salah satu anggota keluarga saya yang bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah jawa timur dia memberikan petunjuk cara mengurus ijazah saya yang hilang, dia memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A beliau selaku kepala biro umum di kantor kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau 0853-2174-0123, alhamdulillah beliau betul betul bisa ngurusin masalah ijazah saya yang hilang mulai dari SD sampai S1 yang kemarin saya jadi korban kebakaran dan alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor hp 0853-2174-0123, saya di beri petunjuk untuk mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama beliau dan hari itu juga saya langsun email berkas'nya dan saya juga langsun selesai'kan ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu, syarat dan ketentuan cara ngurus ijasah di bawah ini wassalam.....

      1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :
      – Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena terbentur jam kerja
      – Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan kecelakaan faktor lain, dll.
      – Drop out takut dimarahin ortu
      – IPK jelek, ingin dibagusin
      – Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
      – Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah ke perusahaan lain
      – Dll.
      2. PRODUK KAMI
      Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
      SARJANA (S1, S2)..
      Hampir semua perguruan tinggi kami punya
      data basenya.
      UNIVERSITAS TARUMA NEGARA UNIVERSITAS MERCUBUANA
      UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS ATMA JAYA
      UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS MOETOPO
      UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
      UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
      UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
      UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER UNIVERSITAS DIPONOGORO
      AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA INFORMATIKA
      UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA INDONESIA
      INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE YPKP
      STIE SUKABUMI YAI
      ISTN STIE PERBANAS
      LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
      STIMIK UKRIDA
      UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS JAKARTA
      UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS PADJAJARAN
      UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS INDONESIA
      UNIVERSITAS MUHAMMADYAH UNIVERSITAS BATAM
      UNIVERSITAS SAHID DLL

      3. DATA YANG DI BUTUHKAN
      Persyaratan untuk ijazah :
      1. Nama
      2. Tempat & tgl lahir
      3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke alamat email bpk sutantokemendikbud@gmail.com
      4. IPK yang di inginkan
      5. universitas yang di inginkan
      6. Jurusan yang di inginkan
      7. Tahun kelulusan yang di inginkan
      8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone untuk pengiriman dokumen
      9. Di kirim ke alamat email: sutantokemendikbud@gmail.com berkas akan di tindak lanjuti akan setelah pembayaran 50% masuk
      10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening MANDIRI, BNI, BRI,
      11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
      4. Biaya – Biaya
      • SD = Rp. 1.500.000
      • SMP = Rp. 1.500.000
      • SMA = Rp. 2.000.000
      • D3 = 6.000.000
      • S1 = 7.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
      • S2 = 12.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
      • S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
      (kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa bulan)
      • D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
      (minimal sudah pernah kuliah di jurusan tersebut hingga semester 4)
      • Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke Dokter. Rp. 32.000.000

      Hapus
  2. Kerja langsung aja lh,perhitungannya lebih sederhana,jika mereka melanjut kuliah,anggap biaya kuliah tertutupi oleh beasiswa,begitupun biaya hidupnya,dan jika kalau kita berhasil mendapatkan penghasilan dari bekerja paruh waktu maka anggap penghasilannya 1.000.000(bersih) ...
    Selama 4 tahun,48 juta,tapi inggat,yakin bisa sehemat itu....?
    Ditambah lagi semua perusahaan pasti akan menerima karyawan dari segi skill,pengalaman kerja,dan lainnya.....
    Jadi untuk kita yg tamat sma/smk,anggap lah menganggur 1 tahun ,sisa 3 tahun,bekerja dgn gaji 1,5 (bersih) selama 3 tahun,54 juta+pengalaman kerja dan pengalaman lapangan peluang bisnis dan pastinya ilmu sosial yang lebih kuat karna belajar dilapangan,....

    BalasHapus
  3. Yang kuliah ,susah susah dulu aja yaa nikmati,
    Karna saya yakin usaha tidak akan menghianati hasil

    BalasHapus
  4. Itu mungkin secara matematis.. tpi dari segi realistis, bisa diliat sendiri.. lulusan smk kerja bertahun" , mungkin posisi masih disitu aja.. tpi berbeda dengan sarjana yg mempunyai jenjang karir .. itu baru contoh kecil, masih ada keuntungan lainnya.. gapai ilmu kalian setinggi mungkin. Jangan malas kuliah..

    BalasHapus
  5. ASSALAMUALAIKUM SAYA INGIN BERBAGI CERITA CARA SUKSES SAYA NGURUS IJAZAH saya asal dari jawa timur sedikit saya ingin berbagi cerita masalah pengurusan ijazah, hati hati teman banyak jasa pengurus yang tidak benar contoh'nya saya pernah adakan pengurusan di salah satu web ijasah di google ternyata hasil'nya saya hanya di TIPU, tapi saya'pun tetap bersabar dan alhamdulillah ternyata semua itu ada hikma'nya, dan suatu hari kemudian tak di sangka saya bertemu salah satu anggota keluarga saya yang bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah jawa timur dia memberikan petunjuk cara mengurus ijazah saya yang hilang, dia memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A beliau selaku kepala biro umum di kantor kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau 0853-2174-0123, alhamdulillah beliau betul betul bisa ngurusin masalah ijazah saya yang hilang mulai dari SD sampai S1 yang kemarin saya jadi korban kebakaran dan alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor hp 0853-2174-0123, saya di beri petunjuk untuk mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama beliau dan hari itu juga saya langsun email berkas'nya dan saya juga langsun selesai'kan ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu, syarat dan ketentuan cara ngurus ijasah di bawah ini wassalam.....

    1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :
    – Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena terbentur jam kerja
    – Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan kecelakaan faktor lain, dll.
    – Drop out takut dimarahin ortu
    – IPK jelek, ingin dibagusin
    – Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
    – Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah ke perusahaan lain
    – Dll.
    2. PRODUK KAMI
    Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
    SARJANA (S1, S2)..
    Hampir semua perguruan tinggi kami punya
    data basenya.
    UNIVERSITAS TARUMA NEGARA UNIVERSITAS MERCUBUANA
    UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS ATMA JAYA
    UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS MOETOPO
    UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
    UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
    UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
    UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER UNIVERSITAS DIPONOGORO
    AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA INFORMATIKA
    UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA INDONESIA
    INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE YPKP
    STIE SUKABUMI YAI
    ISTN STIE PERBANAS
    LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
    STIMIK UKRIDA
    UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS JAKARTA
    UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS PADJAJARAN
    UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS INDONESIA
    UNIVERSITAS MUHAMMADYAH UNIVERSITAS BATAM
    UNIVERSITAS SAHID DLL

    3. DATA YANG DI BUTUHKAN
    Persyaratan untuk ijazah :
    1. Nama
    2. Tempat & tgl lahir
    3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke alamat email bpk sutantokemendikbud@gmail.com
    4. IPK yang di inginkan
    5. universitas yang di inginkan
    6. Jurusan yang di inginkan
    7. Tahun kelulusan yang di inginkan
    8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone untuk pengiriman dokumen
    9. Di kirim ke alamat email: sutantokemendikbud@gmail.com berkas akan di tindak lanjuti akan setelah pembayaran 50% masuk
    10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening MANDIRI, BNI, BRI,
    11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
    4. Biaya – Biaya
    • SD = Rp. 1.500.000
    • SMP = Rp. 1.500.000
    • SMA = Rp. 2.000.000
    • D3 = 6.000.000
    • S1 = 7.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
    • S2 = 12.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
    • S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
    (kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa bulan)
    • D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
    (minimal sudah pernah kuliah di jurusan tersebut hingga semester 4)
    • Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke Dokter. Rp. 32.000.000

    BalasHapus